Sistem Hormon Manusia
10 Maret 2016
Sistem hormon
merupakan suatu sistem yang melibatkan kelenjar-kelenjar yang berperan
dalam mensekresikan hormon. Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar endokrin disebut
kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran, hormon yang dihasilkan
langsung dibawa oleh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sistem Hormon |
Sistem hormon
berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, metabolisme tubuh, reproduksi dan
tingkah laku. Sebagai subsistem dalam sistem koordinasi maka hormon
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf. Tetapi pada
umumnya pengaruh hormone berbeda dengan saraf. Perubahan oleh hormon
biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu yang lama. Contohnya
pertumbuhan dan pemasakan seksual.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
- Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat.
- Kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu.
- Kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja.
1. Kelenjar Hipofisis - Sistem Hormon
Kelenjar hipofisis merupakan salah
satu kelenjar dalam sistem hormon yang terletak di otak besar disebut
juga master of gland, karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
Kelenjar hipofisis bekerja sama dengan hipotalamus mengendalikan
organ-organ tubuh.
- Hipofisis bagian anterior
Hipofisis bagian anterior
menghasilkan hormon somatotrof (hormon pertumbuhan). Hormon ini
berpengaruh pada pertumbuhan tulang manusia. Kelebihan hormon ini pada
waktu anak-anak mengakibatkan pertumbuhan raksasa yang disebut
gigantisme. Apabila kelebihan ini terjadi pada orang dewasa menyebabkan
pertumbuhan memanjang pada ujung-ujung tulang tertentu seperti
ujung-ujung tulang muka, yang disebut akromegali. Kekurangan hormon
pertumbuhan akan mengakibatkan pertumbuhan kecil disebut kretinisme. -
sistem hormon.
Kerjasama Hipotalamus dengan Kelenjar Hipofisis untuk Mengendalikan Aktivitas Organ |
Hormon tirotrof adalah hormon yang
mengatur pertumbuhan dan fungsi kelenjar gondok atau kelenjar tiroid.
Hormon ini mempengaruhi pengambilan unsur iodium dan sintesis hormon
tiroksin. Hormon Adrenokortikotrof (ACTH) merupakan hormon yang
merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresi glukokortikoid. Hormon
Laktogenik atau hormone Prolaktin merupakan hormon yang merangsang
kelenjar susu untuk menghasilkan kelenjar air susu.
Hormon gonadotrof pada sistem hormon
wanita, terdiri atas Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang berfungsi
merangsang pertumbuhan folikel ovarium, menghasilkan estrogen, dan
Luteinezing Hormone (LH) yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan folikel
ovarium menjadi korpus luteum, korpus luteum akan menghasilkan
progesteron.
Hormon gonadotrof pada sistem hormon
pria terdiri atas Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang berfungsi
merangsang terjadinya spermatogenesis dan hormon perangsang sel-sel
intertisiil (ICTH) atau hormon luteinisasi yang berfungsi merangsang
sel-sel intertisiil untuk menghasilkan testoteron.
- Hipofisis bagian tengah
Hipofisis bagian tengah menghasilkan
hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon (MSH).
Apabila hormon ini terlalu banyak dihasilkan, maka akan menyebabkan
kulit menjadi hitam.
- Hipofisis bagian posterior
Sistem hormon - Hipofisis bagian
posterior menghasilkan oksitosin yang berfungsi mempengaruhi otot uterus
berkontraksi sehingga memper-mudah proses persalinan, dan hormon
vasopresin, yang berfungsi sebagai anti diuretik, mencegah pengeluaran
urin yag terlalu banyak. Hal ini berhubungan dengan fungsinya yang
menyebabkan kontraksi otot-otot usus halus, kantung air seni, dan
kantung empedu serta menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Hormon yang dihasilkan kelenjar
tiroid adalah tiroksin dan tridotironin yang berperan mempengaruhi
proses metabolisme, memproduksi energi dan oksidasi sel, pertumbuhan
fisik, kematangan seksual, distribusi garam dan pengubahan glukosa
menjadi glikogen. Selain itu, menghasilkan hormon kalsitonin yang
berfungsi menjaga keseimbangan kalsium darah.
Kelebihan hormon ini pada sistem hormon
menyebabkan penyakit yang disebut Morbus Basedow. Sedangkan, kekurangan
hormon ini pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan penyakit yang
disebut kretinisme. Apabila terjadi pada masa dewasa disebut mixoedem
(kegemukan) dan kebodohan.
3. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Kelenjar ini menghasilkan hormon
parathormon yang berperan menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
Kelebihan hormon ini pada sistem hormon menyebabkan kalsium dalam tulang
terambil sehingga terjadi pengendapan kalsium dan menyebabkan batu
ginjal. Pada beberapa orang dapat menyebabkan tulang mudah sekali patah.
Kekurangan hormone ini akan menyebabkan gejala kadar kapur dalam darah
menurun, kejang tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah
pangkal, kesemutan dan sukar tidur.
4. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
Kelenjar ini menempel pada bagian
atas ginjal. Pada satu ginjal terdapat satu kelenjar adrenal yang
terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian
tengah (medula). Hormon yang dihasilkan kortikoid mineral yang berfungsi
menyerap natrium dari darah dan reabsorpsi air pada ginjal. Hormon
glukosa kortikoid berfungsi menaikkan kadar glukosa darah, dan berperan
dalam pengubahan protein menjadi glikogen dan selanjutnya menjadi
glukosa.
Kerusakan pada bagian korteks
kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala kelelahan,
nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan terasa sakit di dalam
tubuh. Kelenjar ini juga menghasilkan hormon androgen yang berpengaruh
menentukan sifat kelamin sekunder pria. Kelebihan hormon ini pada sistem
hormon menyebabkan penyakit yang disebut virilisme, yaitu ciri seksual
pria yang ada pada wanita.
5. Kelenjar Pankreas
Sel pada pankreas dikenal sebagai
pulau langerhans. Pulau langerhans ini menghasilkan hormon insulin.
Insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan
glukosa akan disimpan dalam sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan insulin dapat menyebabkan
diabetes melitus dan gangguan jantung serta ginjal.
6. Kelenjar Gonad - Sistem Hormon
Ovarium merupakan alat reproduksi
wanita, hormon yang dihasilkan oleh ovarium adalah hormon estrogen dan
hormone progesteron. Hormon estrogen dihasilkan oleh Folikel Graaf.
Pembentukan hormon ini dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen adalah
menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
Tanda-tanda kelamin sekunder adalah tanda yang membedakan antara wanita
dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Misalnya, perkembangan payudara
wanita. - sistem hormon.
Hormon progesteron dihasilkan oleh
korpus luteum. Pembentukan progesteron dirangsang oleh LH dan berfungsi
menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi,
atau menyebabkan penebalan dinding uterus. Selama kehamilan, estrogen
dan progesteron terus dihasilkan oleh plasenta sehingga kehamilan dapat
terus dipertahankan. Testis merupakan organ reproduksi khusus pria.
Testis menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron
berfungsi menimbulkan ciri-ciri seksual pad pria. Misalnya, dada menjadi
bidang, tumbuh kumis, dan suara menjadi lebih berat.