Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan
10 Maret 2016
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
baik itu terhadap tumbuhan maupun manusia. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya berupa faktor dari dalam (internal) maupun faktor yang
berasal dari luar (eksternal).
Faktor Dalam yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah gen dan zat pengatur tumbuh.
a. Faktor gen
Faktor penurunan sifat pada
keturunan terkandung di dalam gen. Informasi genetik pada gen
mengendalikan terbentuknya sifat penampakan secara fisik (fenotip)
melalui interaksinya dengan faktor lingkungan.
b. Zat pengatur tumbuh (hormon)
Zat pengatur tumbuh (hormon) pada
tanaman merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
berupa senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung,
menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi
tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang
tinggi dapat menekan pertum- buhan. Macam-macam hormon sebagai berikut.
- Auksin
Auksin mula-mula ditemukan oleh
Darwin, dengan percobaan pengaruh penyinaran terhadap koleoktil. Auksin
adalah hormone yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan
sel. Hormon auksin/IAA memiliki sifat menjauhi cahaya.
Hormon Auksin |
Hormon ini diproduksi pada ujung
tunas akar dan batang. Pengaruh hormon auksin dalam konsentrasi yang
berbeda pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan terjadinya pertumbuhan
yang tidak seimbang. Bagian yang mengandung auksin lebih banyak memiliki
kecepatan tumbuh yang lebih besar.
Adapun bagian yang kekurangan akan
mengalami pertumbuhan lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk batang,
terjadi pembengkokan arah pertumbuhan. Pengaruh auksin terhadap
perkembangan sel memperlihatkan bahwa auksin dapat menaikkan tekanan
osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan
pengurangan tekanan pada dinding-dinding sel, meningkatkan sintesis
protein, meningkatkan plas-tisitas, mengembangnya dinding sel.
Dilihat dari segi fisiologi, hormon auksin berpengaruh pada:
- Pengembangan sel
- Fototropisme
- Geotropisme
- Pertumbuhan akar
- Partenokarpi
- Pembentukan batang.
- Giberelin
Giberelin merupakan jenis hormon
sebagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang
mula-mula ditemukan oleh Kuroshawa dari Jepang. Hormon ini berpengaruh
terhadap sifat genetik, pembungaan, penyinaran, dan mobilisasi
karbohidrat selama perkecambahan. Hormon ini berperan dalam mendukung
perpanjangan sel, aktivitas kambium mendukung pembentukan RNA baru, dan
sintesis protein.
- Sitokinin
Sitokinin ditemukan oleh Kinetin. Sitokinin berfungsi untuk:
- Merangsang pembelahan sel
- Merangsang pembentukan tunas
- Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin pada batang
- Mempercepat pertumbuhan memanjang.
- Etilen
Dalam keadaan normal, etilen akan
berbentuk gas dan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis
pada suatu tanaman. Hormon ini berperan pada proses pematangan buah.
Hubungan etilen dengan auksin yaitu etilen memengaruhi pembentukan
protein yang diperlukan dalam aktivitas pertumbuhan.
- Inhibitor
Inhibitor adalah faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang dapat menghambat
pertumbuhan pada tanaman inhibitor. Sering dijumpai pada proses
perkecambahan, pertumbuhan pucuk, atau dalam dormansi. Beberapa jenis
inhibitor yaitu asam absisat dan plant growth retardant. Asam absisat
terdapat pada daun, batang, akar, umbi, tunas, buah, dan endosperm. Zat
ini mempunyai fungsi berlawanan dengan auksin, giberelin, dan sitokinin.
Plant growth retardant adalah inhibitor yang berlawanan dengan kegiatan
giberelin pada perpanjangan batang.
Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor luar yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi,
air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur
atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk
sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation,
sebagian lagi diambil dari udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe,
Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
unsure mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan
unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan
unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan
menjadi terhambat.
b. Air
Air berperan di dalam melarutkan
unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai
pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium
reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan
substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis.
Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya
materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman
kering dan mati.
c. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam
proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat
diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan
terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang
ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun
tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan
terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan
berwarna hijau.
Faktor Cahaya |
Dalam fotosintesis, cahaya
berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak
terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi
pucat.
d. Suhu
Suhu sebagai faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, berpengaruh terhadap
fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
Suhu yang paling baik untuk pertumbuhan disebut suhu optimum (100–38
derajat Celcius).
e. Kelembapan
Tanah dan udara yang lembap
berpengaruh terhadap pertum-buhan. Pada keadaan lembap, banyak air yang
diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga
meng-akibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel
yang cepat, tumbuhan bertambah besar.
Pada kondisi ini, faktor kehilangan
air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi
kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian
daun yang lebar.